Hai, Bunda! Pernahkah si kecil meminta sesuatu dengan segera? Padahal, bisa jadi uang atau waktu belum mencukupi.
Hemmm…. Kalau sudah demikian, kita harus bagaimana, ya?
Bunda, si kecil perlu diajarkan kata ‘cukup’ untuk meredakan emosi dan keinginan yang menggebu saat melihat barang atau makanan kesukaannya, lho! Kita tidak mungkin bisa selalu menuruti keinginannya. Dengan kata cukup, si kecil akan paham tentang apa yang berada di luar batasannya. Jangan sampai, ia tumbuh jadi anak yang memaksakan kehendak, ya!
Nah, bagaimana, sih cara agar si kecil paham kata cukup? Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu Bunda mendidik si kecil agar menjadi pribadi yang berkarakter.
1. Ajarkan Makna Proses dari Sebuah Keberhasilan
Penuhi waktu bersama si kecil dengan kegiatan-kegiatan yang positif, seperti mengajaknya bercerita tentang bagaimana sesuatu bisa bekerja. Misalnya, Bunda bisa menceritakan bagaimana tanaman bisa tumbuh, makanan bisa menjadi energi, proses menjadi juara kelas, atau yang lainnya. Pelan-pelan, ajarkan si kecil mengenai kehidupan, yakni setiap hal di dunia memerlukan adanya proses.
Bunda juga bisa memberikan apresiasi saat si kecil mengikuti kompetisi. Meskipun ia tidak menjadi juara, Bunda tetap harus memberi selamat dan mengapresiasi perjuangannya. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri si kecil dan pemahamannya terhadap indahnya sebuah proses atau perjuangan, lho! Dengan demikian, si kecil akan lebih menghargai proses dari sebuah perjuangan.
2. Batasi Membeli Sesuatu
Biarkan si kecil berekspresi dan berkeinginan terhadap sesuatu, tetapi jangan sampai Bunda langsung menurutinya, ya! Ajak si kecil untuk memahami bagaimana cara mendapatkan sesuatu dengan benar. Misalnya, saat si kecil ingin membeli mainan, Bunda bisa mengajak si kecil untuk menabung. Dengan kegiatan tersebut, ia akan paham jika ingin sesuatu harus berjuang dulu. Hal ini, juga akan melatih kemandirian dan tanggung jawabnya, Bunda!
Selain itu, Bunda juga bisa mengajarkan kata ‘cukup’ melalui permainan. Contohnya, dalam permainan mengisi tabung atau wadah tertentu dengan air, katakan kepada si kecil jika itu sudah cukup saat tabung terisi penuh. Jika berlebih, air akan meluber ke mana-mana yang akan menimbulkan banyak masalah. Melalui kegiatan ini, si kecil akan semakin paham, jika akan ada waktu saat kita harus berhenti dan tidak memaksakan sesuatu.
3. Ajarkan Makna Bersyukur dan Berbagi
Ketika si kecil tidak bisa membeli sesuatu, seperti mainan, ajak ia untuk bersyukur sebab masih banyak orang yang kesusahan di dunia ini. Ceritakan dan tunjukkan kepadanya jika banyak kehidupan yang lebih sulit. Bunda bisa melakukan ini dengan mengajaknya pergi ke panti asuhan atau di sekitar jalan kota. Nah, saat bertemu dengan orang yang tidak seberuntung dirinya, ajak si kecil untuk berbagi.
Bunda juga bisa mengajak si kecil membuat makanan atau membeli sesuatu yang akan dibagikan. Ceritakan dan jelaskan padanya jika bersyukur atas kehidupan yang dijalani akan membawa kebahagiaan. Si kecil juga diajak berbagi agar jiwa empatinya terasah dan membuatnya menjadi pribadi yang berkarakter. Nantinya, ia akan menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.
4. Menjadi Teladan bagi Anak
Segala hal yang sudah diajarkan kepada si kecil tidak akan berguna, jika Bunda tidak memberikan contoh secara nyata. Tunjukkan kepada si kecil sikap-sikap yang baik, misalnya membeli barang sesuai kebutuhan, menabung, dan berbagi. Dengan tindakan Bunda, si kecil secara alami akan mengikuti kebiasaan Bunda yang senang berbagi dan bersyukur.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang berkarakter. Semoga ia menjadi anak yang membanggakan dari segi prestasi dan etika atau sopan santun, ya!
See you….